STRATEGI PEMASARAN ANYAMAN PURUN DAN BAMBU PRODUKSI KAMPUNG MERANJAT SUKAMULYA KECAMATAN SEMATANG BORANG

  • Lily Rahmawati Harahap Universitas IBA
  • Esty Naruliza Universitas IBA
  • Rahmi Aryanti Universitas IBA
  • Angka Wijaya Universitas IBA
Keywords: Strategi Pemasaran, Anyaman Purun, Anyaman Bambu, Kampung Meranjat

Abstract

Pergerakan ekonomi suatu negara merupakan hasil kolaborasi sinergis antara Pemerintah dan masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab untuk menetapkan aturan yang mendukung kegiatan ekonomi, sekaligus memastikan implementasi aturan tersebut berjalan dengan baik. Sebaliknya, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini berfokus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Kampung Meranjat Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola produk lokal berupa anyaman dari bahan baku purun dan bambu, melalui pengenalan strategi pemasaran yang efektif. Strategi yang diberikan mencakup pendekatan pemasaran secara online dan offline, dengan penekanan yang lebih besar pada pemasaran online sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan potensi pasar digital.

Sosialisasi melibatkan pemberian arahan mengenai pemanfaatan platform digital, seperti media sosial, marketplace, dan situs web, untuk memperluas jangkauan pasar produk anyaman. Selain itu, masyarakat juga dibekali dengan teknik dasar branding, fotografi produk, hingga strategi copywriting untuk menarik konsumen. Pada sisi pemasaran offline, diberikan pelatihan mengenai pengemasan yang menarik, keterlibatan dalam pameran produk, dan strategi jaringan dengan pelaku usaha lokal lainnya. Hasil dari kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk anyaman di pasar, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian regional. Dengan adanya dukungan dari Pemerintah dan komitmen masyarakat dalam memanfaatkan hasil pelatihan ini, penelitian ini dapat menjadi model implementasi pengembangan ekonomi kreatif berbasis masyarakat.

References

BPS. (2022, February 17). Tenaga Kerja. Retrieved from Badan Pusat Statistik Web site: https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab3

KBBI. (2021, October 21). Target. Retrieved from KBBI Website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/target

Kotler, P., & Armstrong, G. (2020). Principles of Marketing. London: Pearson .

Kotler, P., & Cox, K. (2016). Manajemen & Strategi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Laksana, F. (2019). Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu .

Nadina. (2022, March 30). Definisi Kraftangan. Retrieved from SCRIBD: https://www.scribd.com/doc/67053347/Definisi-Kraftangan

Sahabatnesia. (2016, January 21). 3 Cara Mudah Membuat Anyaman, Kerajinan Tangan Khas Indonesia yang Mendunia. Retrieved from Sahabatnesia: https://sahabatnesia.com/cara-membuat-anyaman-kertas/

Satudata. (2021, Juni 17). Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang. Retrieved from Satudata Web site: https://satudata.palembang.go.id/uploads/44989820210210061530.pdf

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori & Implementasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran edisi 4. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tjiptono, F., & Diana, A. (2020). Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Trisnawati, L., & Heppy, A. (2020). Kelurahan Sukamulya. Palembang: Tribun Sumsel.

Wulandari, L., & Dinayanti, E. (2020, September 9). Begini Proses Mengolah dan Mewarnai Tanaman Purun Sebelum Dianyam Menjadi Sebuah Tas. Retrieved from Tribunbanjarmasin.com: https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/09/09/begini-proses-mengolah-dan-mewarnai-tanaman-purun-sebelum-dianyam-menjadi-sebuah-tas

Published
2024-06-30
How to Cite
Lily Rahmawati Harahap, Esty Naruliza, Rahmi Aryanti, & Angka Wijaya. (2024). STRATEGI PEMASARAN ANYAMAN PURUN DAN BAMBU PRODUKSI KAMPUNG MERANJAT SUKAMULYA KECAMATAN SEMATANG BORANG. AbdIBA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 30-41. https://doi.org/10.35449/abdiba.v1i2.970