https://ejournal.iba.ac.id/index.php/abdiba/issue/feedAbdIBA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat2024-12-31T23:50:42+07:00Pandriadijurnalabdiba@iba.ac.idOpen Journal Systems<p><img src="/public/site/images/nauraip/AbdIBA_(3).png" width="309" height="437">AbdIBA: Journal of Community Service is a peer-reviewed journal published by the Institute for Research and Community Service of IBA University twice a year. This journal publishes current concepts and research papers related to community service, in various fields. This journal aims to provide publication space for the results of community service from academics, including students and lecturers, who have never been published in other media.</p>https://ejournal.iba.ac.id/index.php/abdiba/article/view/908IMPROVING INSTITUTIONAL MANAGEMENT OF VILLAGE FUNDS IN ENCOURAGING THE INCREASE IN GOAT FARMERS' PRODUCTIVITY IN SUMBERSAWIT VILLAGE, SIDOREJO, MAGETAN, EAST JAVA2024-12-31T23:50:42+07:00Rossanto Dwi Handoyonorossanto@gmail.comDeni Kusumawardanideni@gmail.comTri Haryantotri@gmail.comFaisal Fikrifaisal@gmail.comM. Syaikh Rohmansyaikh@gmail.comWahyu Wisnu W.wahyu@gmail.comMagdalena Triasihmagdalena@gmail.comFiona limfiona@gmail.comMuhammad Farhan Firdausfirdaus@gmail.com<p>The community service program in Sumbersawit Village, Sidorejo District, Magetan Regency, organized by the Department of Economics at UNAIR, aims to improve the institutional management of Village Funds to support the productivity of goat farmers. This program addresses various critical issues faced by local goat farmers, such as livestock breeding and care, while exploring the village's economic potential through the establishment of a livestock division within the Village-Owned Enterprise (BUMDes). The activities include counseling by experts, direct discussions, and surveys conducted with the local government and farmers. The results of these activities show a significant increase in farmers' knowledge regarding selecting superior livestock and proper goat care. Additionally, the village government has gained a better understanding of how Village Funds can be used effectively to improve local economic activities, particularly through BUMDes. The survey conducted by the UNAIR team identified the village's economic potential, which can be further developed for sustainable growth. Plans for the next phase include providing technical assistance to farmers, establishing BUMDes, and ongoing monitoring and evaluation of economic impacts. This program demonstrates a collaborative approach between academic institutions and the local community, contributing both practical solutions to local economic challenges and broader academic discourse on rural development.</p>2024-12-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Rossanto Dwi Handoyono, Deni Kusumawardani, Tri Haryanto, Faisal Fikri, M. Syaikh Rohman, Wahyu Wisnu W., Magdalena Triasih; Fiona lim, Muhammad Farhan Firdaushttps://ejournal.iba.ac.id/index.php/abdiba/article/view/912LINGKUNGAN HIJAU: SEBAGAI PENYANGGA EKONOMI HIJAU KELURAHAN SUKAMULYA KECAMATAN SEMATANG BORANG2024-12-31T23:45:54+07:00Lily Rahmawati Harahaplilyh@gmail.comEsty Narulizaesty@gmail.comEndang Kusdiah Ningsihendang@gmail.comRahmi Aryantirahmi@gmail.comMas Amahmas@gmail.com<p>Dengan semakin meningkatnya intensitas seruan untuk kembali ke pola hidup yang selaras dengan alam, muncul dan berkembang gerakan lingkungan hijau (green environment) yang bertujuan untuk mendorong perubahan gaya hidup masyarakat. Gerakan ini menganjurkan masyarakat untuk menjadikan alam sebagai mitra dan penyangga utama dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan menciptakan lingkungan yang bersih, teratur, dan dihiasi tanaman hijau, sebagai wujud nyata dari pendekatan ramah lingkungan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, memfokuskan pada upaya menciptakan lingkungan hijau sebagai bagian dari strategi mendukung ekonomi hijau. Melalui pendekatan ini, diharapkan tercipta daya tarik baru bagi masyarakat dari daerah lain untuk berkunjung ke kelurahan ini. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memicu efek domino yang positif, berupa peningkatan aktivitas ekonomi lokal. Masyarakat setempat dapat mengembangkan produk berbasis kearifan lokal, mempromosikan suasana khas dengan lingkungan hijau yang asri, serta menjadikan Kelurahan Sukamulya sebagai model inspiratif bagi kawasan lain untuk mengadopsi konsep serupa.</p>2024-12-31T22:56:40+07:00Copyright (c) 2024 Lily Harahap, Esty Naruliza, Endang Kusdiah Ningsih, Rahmi Aryanti, Mas Amahhttps://ejournal.iba.ac.id/index.php/abdiba/article/view/882PEMANFAATAN CAHAYA TAMPAK SEBAGAI MEDIA TELEKOMUNIKASI NIRKABEL DI SMKN 1 INDRALAYA UTARA2024-12-31T23:45:55+07:00Nanda Aulia Ilmatus Sakdiyahnanda.aulia0408@gmail.comAbdul Rahmanarahman@mdp.ac.idMey Sarimeysari2021@mhs.mdp.ac.idWahyu Nabilaw4hyunbl@mhs.mdp.ac.idM Riski Tri Saputramriskitrisaputra_2327270007@mhs.mdp.ac.id<p>Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SMKN 1 Indralaya Utara, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan sasarannya yaitu siswa. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendesiminasikan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai cahaya tampak atau <em>Visible Light Communication</em> (VLC) pada telekomunikasi nirkabel untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa. Diharapkan kepada siswa untuk memahami cahaya tampak dapat digunakan sebagai media telekomunikasi dalam bentuk rangkaian sederhana. Metode pelaksanaan meliputi kegiatan tatap muka melalui pemberian materi edukasi mengenai dasar telekomunikasi, penampilan video dari cahaya tampak sebagai media telekomunikasi, dan uji coba dari rangkaian VLC yang telah dibuat oleh siswa di lokasi sekolah. Evaluasi dari uji coba dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada akhir sesi untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta mengenai teknologi cahaya tampak dalam komunikasi nirkabel. Hasil yang diperoleh menunjukan adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai teknologi <em>Visible Light Communication</em> (VLC) dalam komunikasi nirkabel dan tingginya antusias siswa terkait topik yang diberikan. </p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Cahaya Tampak, Telekomunikasi Nirkabel, Rangkaian VLC.</p>2024-12-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Nanda Aulia Ilmatus Sakdiyah, Abdul Rahman, Mey Sari, Wahyu Nabila, M Riski Tri Saputrahttps://ejournal.iba.ac.id/index.php/abdiba/article/view/915PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI ECO-ENZYME DAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA LEBUH RARAK, KECAMATAN PEDAMARAN, KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR2024-12-31T23:45:56+07:00Dewi Meidalimachuzaimah1973@gmail.comRuarita Ramadhalina Kawatyruarita@gmail.comNova Tri Buyana nova@gmail.comChuzaimahchuzaimah1973@gmail.comKarlin Agustinakarlinagustina_92@yahoo.co.idMuhammad Dhani Dewantaradhani@gmail.comHasti Eka Putahasti@gmail.comRyan Saputraryan@gmail.com<p>Sampah organik merupakan salah satu jenis limbah yang paling dominan dihasilkan dari aktivitas rumah tangga dan pasar, dengan proporsi mencapai 60% dari total sampah yang dihasilkan. Dalam rangka mengurangi dampak negatif sampah organik terhadap lingkungan, dilakukan kegiatan pelatihan di Desa Lebuh Rarak, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah organik secara efektif. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan, mencakup tahap persiapan, analisis situasi dan kebutuhan, hingga implementasi pelatihan di lapangan. Pelatihan difokuskan pada pembuatan produk berbasis sampah organik seperti eco-enzyme dan pemanfaatan pekarangan untuk budidaya tanaman sayuran. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Antusiasme peserta tercermin dari keberhasilan mereka dalam memproduksi eco-enzyme sebanyak 50 liter serta memanfaatkan pekarangan untuk bercocok tanam. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus mendukung keberlanjutan pengelolaan limbah organik di tingkat lokal.</p>2024-12-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Dewi Meidalima, Ruarita Ramadhalina Kawaty, Nova Tri Buyana , Chuzaimah, Karlin Agustina, Muhammad Dhani Dewantara, Hasti Eka Puta, Ryan Saputrahttps://ejournal.iba.ac.id/index.php/abdiba/article/view/918UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA DI DESA JEJAWI KECAMATAN JEJAWI KABUPATEN OKI2024-12-31T23:45:57+07:00Sri Ermeilasriermeila@iba.ac.idHadlihadli@iba.ac.idAsma Marioasmamario@gmail.iba.ac.idMas Amahmasamahhamdan@gmail.comHermantohermantoalyafiq@gmail.com<p>Stunting adalah gangguan pertumbuhan fisik dan otak anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, yang menyebabkan tubuh lebih pendek dan keterlambatan kognitif dibandingkan anak seusianya. Penyebab utamanya adalah asupan gizi yang tidak memadai Menurut Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017, prevalensi stunting balita di Indonesia mencapai 29,6%, melebihi batas WHO sebesar 20%. Pada 2015, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Laos dalam jumlah anak stunting di Asia Tenggara, dan secara global berada di posisi keempat dengan sekitar 9 juta balita atau 37% mengalami stunting. Faktor utama penyebab stunting meliputi gizi ibu yang kurang, rendahnya asupan protein, pola makan tidak tepat, sanitasi buruk, dan infeksi pada awal kehidupan anak. Selain faktor lingkungan, genetika dan hormonal juga berkontribusi, meskipun malnutrisi menjadi penyebab utama. Dampak stunting mencakup hambatan fisik dan kognitif, daya tahan tubuh yang lemah, hingga kemampuan belajar yang rendah. Dalam jangka panjang, stunting meningkatkan risiko obesitas, penyakit kronis, dan osteoporosis. Di Desa Jejawi, Sumatera Selatan, stunting pada tahun <2022 menjadi yang tertinggi kedua di provinsi tersebut. Faktor-faktor seperti gizi buruk, kurangnya edukasi orang tua, kepercayaan mitos, serta minimnya sosialisasi dan koordinasi lintas pihak memperburuk situasi. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat tetapi juga pertumbuhan ekonomi nasional.</p>2024-12-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Sri Ermeila, Hadli, Asma Mario, Mas Amah, Hermanto