RELASI ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA DIMENSI PARADIGMA PROPETIK

  • Yudi Fahrian Universitas IBA
  • Aidil Fitri Universitas IBA

Abstrak

Abstrak

Ada tiga hal yang menjadi alat bagi manusia untuk mencari kebenaran, yaitu filsafat, ilmu dan agama. Walaupun tujuan ketiga aspek ini untuk mencari kebenaran, namun ketiganya tidak dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang sama (sinonim). Secara umum, filsafat dianggap sesuatu yang sangat bebas karena ia berpikir tanpa batas. Sedangkan agama, lebih mengedepankan wahyu/ilham dari zat yang dianggap Tuhan. Segala sesuatu yang berasal dari Tuhan, dalam perspektif agama adalah sebuah kebenaran yang tidak dapat ditolak. Sedangkan ilmu adalah sebuah perangkat metode untuk mencari kebenaran. Pemahaman terhadap ketiga aspek di atas, cukup urgen bagi setiap orang, karena semua orang pasti membutuhkan pemahaman terhadap persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana hubungan ketiga aspek tersebut? Bagaimana hubungan ketiga aspek bila dihubungan dengan konsep propetik ? Pendekatan yang dipakai dalam tulisan ini menggunakan metode deskriptif. Simpulan dari kajian ini, antara filsafat dengan ilmu serta dengan agama, memiliki hubungan yang sangat erat. Hal ini didasarkan pada tujuan ketiganya, yaitu mencari kebenaran. Ada perbedaan dan persamaan ilmu, filsafat, dan agama yaitu tentang kebenaran. Namun demikian, ketiga aspek dimaksud secara horizontal saling berhubungan, namun secara vertikal, hanya agama saja yang memilikinya. Agama selain memiliki hubungan horizontal dengan filsafat dan ilmu, juga memiliki hubungan vertikal dengan Tuhan sebagai sembahan manusia itu sendiri.

Diterbitkan
2022-06-01
Bagian
Articles