Nova Juris: Jurnal Hukum https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris <p>Nova Juris: Jurnal Hukum&nbsp; adalah jurnal akademik untuk studi ilmu hukum yang diterbitkan oleh Universitas IBA. Nova Juris berisi beberapa penelitian dan ulasan tentang disiplin ilmu yang dipilih dalam beberapa cabang studi ilmu hukum (Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Adminstasi Negara , Hukum Tata Negara, Sosiologi Hukum, Sejarah Hukum, Hukum Komparatif, dan lainnya). Selain itu, Nova Juris juga mencakup studi tentang hukum dalam arti yang lebih luas. Jurnal ini diterbitkan secara berkala dan naskah yang disetujui serta siap diterbitkan pun akan dipublikasikan secara teratur di situs Nova Juris: Jurnal Hukum. Adapun ruang lingkup pembahasan jurnal ini meliputi Civil Law, Criminal Law, Civil Procedural Law, Criminal Procedural Law, Commcercial Law, State Administrative Law, Constitutional Law, International Law, Agrarian Law, dan Enviromental Law.</p> en-US <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li class="show">Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>&nbsp;(CC BY SA) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li class="show">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work</li> </ol> kartikasasi989@gmail.com (Kartika Sasi) kartikasasi989@gmail.com (kartika sasi) Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 OJS 3.1.2.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PELAKSANAAN PELAYANAN PENGECEKAN SERTIFIKAT HAK MILIK SECARA ELEKTRONIK SEBELUM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI OLEH NOTARIS YANG BERKEDUDUKAN SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA PALEMBANG https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/919 <p>Layanan pengecekan sertifikat elektronik dapat diajukan oleh PPAT atau pihak lain selain PPAT <br>seperti perorangan, badan hukum, instansi pemerintah atau pihak lainnya yang berkepentingan yang <br>merupakan pemegang hak atas tanah. Layanan pengecekan sertifikat yang diajukan oleh PPAT <br>merupakan bagian dari kewajiban PPAT sebelum melaksanakan pembuatan akta mengenai <br>pemindahan/peralihan atau pembebanan hak atas tanah atau hak milik satuan rumah susun. Sehingga menimbulkan rumusan masalah pada penelitian ini yaitu mengenai bagaimanakah pelaksanaan &nbsp;pelayanan pengecekan sertifikat hak milik secara elektronik sebelum pembuatan akta jual beli oleh notaris yang berkedudukan sebagai pejabat pembuat akta tanah pada kantor pertanahan kota palembang dan apakah yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan pelayanan pengecekan sertifikat hak milik secara elektronik sebelum pembuatan akta jual beli oleh notaris yang berkedudukan sebagai pejabat pembuat akta tanah pada kantor pertanahan kota palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian hukum empiris. &nbsp;Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Pelaksanaan pelayanan pengecekan sertifikat hak milik secara elektronik sebelum pembuatan akta jual beli oleh notaris yang <br>berkedudukan sebagai pejabat pembuat akta tanah pada kantor pertanahan kota palembang telah<br>dilaksanakan oleh notaris yang berkedudukan sebagai pejabat pembuat akta tanah sesuai dengan <br>Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik <br>Indonesia Nomor 19 Tahun 2020 tentang layanan informasi pertanahan secara elektronik. Adapun<br>faktor penghambatnya yaitu terjadi karena faktor internal dan faktor eksternal Sedangkan faktor<br>pendukungnya adalah peningkatan data kualitas data pertanahan serta dapat terjalinnya sosialisasi<br>dan komunikasi antara kantor pertanahan dan notaris yang berkedudukan sebagai PPAT. Pihak <br>Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN lebih memberikan kemudahan dan keringanan dalam <br>syarat untuk pendaftaran di kantor pertanahan agar dapat mempermudah masyarakat dalam urusan <br>pendaftaran</p> Rosida Diani, Rika Destiny Sinaga Copyright (c) 2024 Rosida Diani, Rika Destiny Sinaga https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/919 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 ORIENTASI TERHADAP PASAL 100 TENTANG PIDANA MATI PADAUNDANGUNDANG NO 1 TAHUN 2023 TENTANG KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PIDANA https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/924 <p>Pidana mati pada KUHP yang masih berlaku mengalami perubahan pada KUHP baru. Penulis <br>mengangkat permasalahan dengan judul “Orientasi Terhadap Pasal 100 tentang Pidana Mati pada <br>Undang-undang No. 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana”. Dengan <br>permasalahan yang timbul bagaimana perbedaan peraturan pidana mati pada KUHP yang masih<br>berlaku dan KUHP baru? pandangan yang diberikan oleh mereka yang pro dan kontra terhadap <br>pelaksanaan pidana mati? dan proses pelaksanaan pidana mati pasal 100 undang-undang No. 1 tahun <br>2023?. Dalam penulisan ini menggunakan menggunakan metode Yuridis Normatif. Adapun hasil<br>pembahasan terhadapa pasal 100 ternyata ada pendapat prodan kontra bahwa pidana mati pada<br>KUHP baru ini tepatnya pada pasal ini,pelaksanaan masa percobaan 10 tahun, berkelakuan baik, <br>dan bergantinya pidana mati ke pidana penjara seumur hidup atau 20 tahun. ada yang masih ingin<br>mempertahankan eksistensi hukuman mati dan ada yang harus dihapuskan karena bertentangan <br>dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Proses Pelaksanaan Pasal 100 KUHP Baru ini memberikan <br>kesempatan bagi terpidana untuk bisa memperbaiki diri, menjadi lebih baik dan menyesali <br>perbuatannya. Maka guna terlaksananya tugas dan fungsi pelaksanaan pidana mati dalam KUHP <br>baru secara efisien dan efektif, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk integritas<br>petugas, sosialisasi dan pemahaman tentang pidana mati pada pasal 100 KUHP Baru harus diperjelas <br>dan benar-benar bisa dipahami oleh masyarakat yang kurang akan pengetahuan akan hukum karena<br>seiring berjalannya zaman dan meningkatnyateknologi maka akan meningkat pula tindak kejahatan di <br>lingkungan masyarakat hingga negara.</p> M Johan Saputra, Suryani Yusi, Sakinah Agustina Copyright (c) 2024 M Johan Saputra, Suryani Yusi, Sakinah Agustina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/924 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PEKERJA DI BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT.ANDIKA PRATAMA KARYA MANDIRI https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/921 <p>Untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, maka diperlukan prosedur kesehatan <br>dan keselamatan kerja agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan penyakit yang <br>diakibatkan oleh lingkungan kerja sehingga produktivitas kerja tetap terjaga. DaIam ketentuan <br>Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang KeseIamatan Kerja teIah diterangkan bahwa semakin <br>pesatnya perkembangan teknologi termasuk dalam bidang industri, mekanisme, dan modernisasi, <br>maka akan terjadi peningkatan intensitas kerja operasional para pekerja, mesin-mesin dan alat-alat<br>perusahaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi perlindungan hukum Terhadap hak -<br>hak pekerja dan penyelesaian kasus bila terjadi kecelakaan kerja di bidang keselamatan Dan <br>Kesehatan Kerja di PT. Andika Pratama Karya Mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian hukum <br>empiris. Andika Pratama Karya Mandiri dalam memberikan perlindungan dan menjamin <br>keselamatan dan kesehatan kerja adalah dengan melakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja, <br>yaitu dengan cara menyediakan alat-alat pelindung keselamatan kerja berupa masker, helm, <br>kacamata pelindung, sepatu, body hardness, Apd dan lain-lain. Hal tersebut merupakan bentuk <br>pemenuhan dari salah atu hak pekerja yang tercantum dalam pasal 87 ayat (1) Undang- undang <br>Nomor 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Namun dalam prakteknya di lapangan tidak semua <br>pekerja mau memakai alat pelindung diri. Rendahnya kesadaran para pekerja tentu saja memberikan <br>kerugian terhadap pekerja lain dalam kenyamanan bekerja dan tentu merugikan pihak peursahaan <br>karena kemungkinan angka kecelakaan kerja akan tinggi jika pekerja tidak melaksanakan kewajiban <br>dengan memakai alat pelindung diri. Dan Alat alat yang di gunakan dalam pelindung keselamatan <br>kerja di PT. Andika Pratama karya mandiri tidak sesuai standar yang telah di tentukan oleh undang <br>undang.</p> Heri Rahman, Agus Irawan, Orid Tatiana Copyright (c) 2024 Heri Rahman, Agus Irawan, Orid Tatiana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/921 Wed, 01 Jan 2025 11:23:23 +0700 PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA ILEGAL CONTENT SEBAGAI KEJAHATAN PEMBOHONGAN PUBLIK MAYANTARA (CYBER CRIME) PADA IKLAN PINJAMAN ONLINE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 (ITE) https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/922 <p>Tuntutan ekonomi dengan biaya hidup yang semakin tinggi adalah salah satu pemicu maraknya<br>penggunaan pinjaman online di masyarakat. Berbagai cara penawaran dilakukan oleh perusahaan <br>penyalur pinjaman online agar masyarakat tertarik, termasuk dengan cara-cara yang bertentangan<br>dengan hukum seperti ilegal content sebagai kejahatan pembohongan publik Cybercrime. Tujuan <br>penelitian ini untuk mengrtahui implementasi dan kendala dalam penerapan sanksi pidana ilegal<br>content pada iklan pinjaman online berdasarkan Pasal 43 ayat f dalam peraturan Otoritas Jasa<br>Keuangan Nomor 77 Tahun 2016 dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang (ITE). Dalam <br>penelitian menggunakan metode penelitian hukum dengan pendekatan Yuridis normative. Hasil <br>penelitian sudah ada aturan yang mengatur tentang sanksi ilegal content pembohongan publik pada <br>iklan pinjaman online ilegal yaitu berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang (ITE) <br>dalam penerapan aturannya sudah tepat, dimana dalam penerapannya menggunakan asas hukum lex <br>specialis derogat legi generalis dalam hal ini UU ITE yang bersifat khusus. Sedangakn POJK No. <br>77/POJK.01/2016 dalam penerapan nya masih belum cukup mengakomodir dan menyelesaikan <br>permasalahan penyelenggaraan pinjaman online ilegal, sehingga perlu pembentukan undang-undang <br>secara khusus yang mengatur pinjaman online ilegal. Sedangkan kendala dalam penerapan sanksi <br>pembohongan publik pada iklan pinjaman online adalah masih banyaknya perusahaan pinjaman <br>online ilegal yang melanggar aturan POJK No.77/POJK.01/2016 yang tidak mendaftarkan <br>perusahaannya sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh OJK, penegakan hukum dalam <br>koordinasinya antar lembaga juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan<br>sanksi.</p> Puput Regina Cahyani, Suryani Yusi, Sakinah Agustina Copyright (c) 2024 Puput Regina Cahyani, Suryani Yusi, Sakinah Agustina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/922 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700 OPTIMALISASI PERAN PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DALAM BIDANG KESEHATAN https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/923 <p>Pengelolaan pendapatan dan belanja yang efektif dan efisien mempersyaratkan <br>adanya kebijakan daerah yang inovatif dan memihak masyarakat. Sesuai dengan fungsi <br>yang tersebut di atas, DPRD bertindak sebagai lembaga pengendali atau pengontrol, salah <br>satunya yakni pengontrol terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).<br>Namun seringkali fungsi pengawasaan tersebut tidak dilaksanakan dengan maksimal oleh <br>anggota legislatif di berbagai daerah terkait pengawasan DPRD dalam bidang Kesehatan. <br>Tujuan penelitian ini optimalisasi peran dan hambatan pelaksanaan pengawasan DPRD <br>terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam bidang <br>kesehatan, Dalam penelitian menggunakan metode penelitian hukum dengan pendekatan <br>Yuridis normative. Hasil penelitian perencanaan ini pemerintah daerah Bersama DPRD <br>menyusun arah dan kebijakan umum APBD. Di awali dengan penjaringan aspirasi <br>masyarakat, berpedoman pada rencana strategis daerah dan dokumen perencanaan lainya <br>yang ditetapkan daerah, serta pokok-pokok kebijakan nasional di bidang keuangan daerah <br>oleh Menteri Dalam Negeri. Beberapa kendala dalam pelaksanaan pengawasan yang <br>dilakukan oleh DPRD terhadap APBD di bidang Kesehatan adalah, Keterbatasan <br>penguasaan pemahaman Anggota dewan terhadap postur anggaran, serta fungsi dan <br>kewenangannya, Geografis wilayah yang membatasi DPRD dalam mengumpulkan <br>informasi rill terhadap ketercapaian program bidang Kesehatan, Kurangnya keahlian <br>anggota DPRD di bidang tertentu yang menjadi obyek pengawasan.</p> Zainuddin, Evi Oktarina Copyright (c) 2024 Zainuddin, Evi Oktarina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.iba.ac.id/index.php/novaJuris/article/view/923 Thu, 12 Dec 2024 00:00:00 +0700