PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
Abstract
Dalam studi manajemen keuangan, pengaruh modal kerja terhadap kinerja perusahaan telah menjadi perhatian utama karena peran pentingnya dalam menjaga likuiditas perusahaan. Tingkat profitabilitas perusahaan adalah indikator utama kinerjanya, dan manajemen modal kerja dapat memengaruhi hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh manajemen modal kerja terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sektor industri dasar dan kimia pada tahun 2021 dan 2022. Sebanyak 74 perusahaan dipilih menggunakan purposive sampling, yang kemudian disaring menjadi 54 perusahaan. Setiap perusahaan menyumbangkan dua laporan keuangan, menghasilkan total 108 sampel, yang kemudian dikurangi menjadi 56 sampel setelah mengeluarkan outlier. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dan analisis regresi linier berganda dilakukan menggunakan program SPSS versi 25. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio perputaran modal kerja, rasio perputaran kas, dan rasio perputaran persediaan, sementara variabel dependen adalah profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio perputaran modal kerja memiliki nilai signifikansi 0,900, rasio perputaran kas 0,344, dan rasio perputaran persediaan 0,673, yang semuanya lebih besar dari 0,05, menunjukkan bahwa secara parsial tidak ada pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Secara keseluruhan, nilai F tabel sebesar 0,616 < 2,1901 juga menunjukkan bahwa variabel-variabel ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Temuan ini mengindikasikan bahwa manajemen modal kerja tidak mempengaruhi kinerja perusahaan dalam konteks perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang diteliti. Meskipun demikian, pengelolaan modal kerja tetap merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh manajer keuangan untuk memastikan efisiensi operasional dan stabilitas keuangan perusahaan.